WASPADA ONLINE SCAM
WASPADA ONLINE SCAM
Perkembangan digital membuka peluang bagi masyarakat dunia dalam menggunakannya. Berbagai aktivitas dapat dilakukan secara online seperti belanja, komunikasi, bekerja, dunia pendidikan, transportasi dan berbagai informasi yang dibutuhkan dapat diakses oleh pengguna. Namun, dibalik kemudahan yang kita dapati, kita harus waspada terhadap aksi penipuan yang marak terjadi.
Saat ini banyak sekali platform media sosial yang dapat digunakan dan memberikan peluang untuk seseorang melakukan kejahatan dengan keahlian yang dimilikinya. Selain itu, sebagian pengguna media sosial kurang berhati-hati dalam membagikan kegiatannya di media sosial. Hal ini menyebabkan informasi ataupun data pribadi dapat diketahui oleh orang lain dan menjadi peluang bagi pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan.
Akhir akhir ini banyak sekali aksi penipuan, salah satunya adalah aksi penipuan yang dikenal dengan istilah scammer. Maraknya aksi scammer ini membuat kita harus tetap waspada terhadap kejahatan tersebut.
Apa itu Scammer?
Scammer adalah orang yang melakukan upaya penipuan, biasanya dilakukan oleh sekelompok, individu atau perusahaan yang dilakukan melalui internet. Biasanya aksi penipuan scammer ini berkedok penjualan suatu produk, penawaran hadiah, penipuan pinjaman, penawaran kerjasama yang menjanjikan keuntungan dan lain lain, sehingga calon korban percaya pada pelaku scammer dengan memberikan sejumlah uang dan informasi data pribadi yang dapat disalahgunakan oleh pelaku scammer.
Ciri-ciri Scammer
- Mengaku dari instansi atau seseorang yang dikenal
- Menginformasikan terdapat masalah ataupun menawarkan hadiah
- Memerlukan tindakan segera
- Memberikan arahan untuk melakukan pembayaran
Jenis- jenis Scam
- Phising
- Catfishing
- Auction Fraud (Penipuan Lelang)
- Donation Scam
Cara Menghindari Scam
- Hindari memberikan informasi berupa data pribadi Cara untuk menghidari yang pertama, yaitu kita harus bijak dalam menggunakan media sosial yang dimiliki sehingga informasi pribadi kita tidak disalahgunakan oleh orang lain. Terutama informasi penting mengenai rincian rekening tabungan, kartu kredit, ATM, tanda pengenal, alamat, nomor telepon, dan sebagainya.
- Memastikan keamanan website yang diakses Hindari untuk memasukkan data pribadi pada website yang belum memiliki Sertifikat Secure Sockets Layer (SSL), karena SSL akan mengenkripsi semua data yang dikirimkan. Website yang belum memiliki sertifikat SSL akan memberikan peluang bagi pelaku untuk membaca informasi yang kita kirimkan, sehingga dapat mencuri data kita karena data tidak terenkripsi.
- Menggunakan kombinasi password yang kuat Setiap akun yang kita miliki harus menggunakan kombinasi password yang kuat untuk mencegah tindakan kejahatan. Kombinasi password yang mudah akan memberikan peluang besar bagi pelaku untuk melancarkan aksinya.
- Tidak membagikan kode One Time-Password (OTP) kepada orang lain Kode OTP yang kita terima merupakan rahasia pribadi yang tidak boleh dibagikan oleh orang lain.
- Tidak boleh mudah percaya pada orang lain Kunci untuk menghindari kejahatan scam yaitu kita tidak boleh mudah percaya pada orang lain terlebih lagi saat berkomunikasi di internet. Hal ini dikarenakan seseorang dapat berpura-pura menjadi orang lain untuk menipu kita.
Setelah kita mengetahui apa itu scammer, ciri-ciri, jenis, serta cara kerjanya, hendaknya kita selalu tetap waspada dalam memberikan informasi yang menyangkut data pribadi sehingga tidak menjadi korban kejahatan scam. Kuncinya adalah jangan mudah percaya terhadap informasi yang diberikan oleh seseorang melalui media sosial dan terus berhati-hati agar tidak menjadi korban kejahatan.